BERDOA DALAM PUISI
Oleh: Edo Permadi
Samar-samar suaraku mulai reda
Tak terlihat lagi nyala bara di dalamnya.
Aku masih cukup giat berdoa dalam setiap puisi-puisiku
Merasa syahdu diputari wahyu
Tak peduli meski hati
Penuh geliat yang meredam
Tidak berkilau, subam kelam.
“alangkah pandai kenyataan bersenandung akan dusta-dusta
menggenggami setancap cempaka di dada
segala gaduh sudah sama hangatnya
dengan senjata serdadu yang menyentak, menyalak…”
“alangkah pandai Tuhan menyejukkan lara-lara doa
menjanjikan pada jiwa ini
segala kehidupan yang harum
alangkah pandai Tuhan membangkitkan semua harapan…”
Samar-samar suaraku mulai tumbuh
Menggebu-gebu kembali nyalanya
Dalam hati penuh keyakinan
Mesti percaya meski kecewa.
Sleman, 04 Februari 2010
wih, do. produktif bener kamu yah. baru setengah jam saya pelototi blog, dah berapa karyamu yg lahir. dan lagi semuanya bernyawa...
BalasHapusckckkckck... hebaaatt benerrr... sumpah, salut saya sama ide2mu.