Selasa, 08 November 2011

MARI MENDEKATLAH SAYANG

MARI MENDEKATLAH SAYANG
Oleh: Edo Permadi

Wajahku semakin tebal
Bagai bau jalanan aspal yang hangus
Aku ingin berjalan lebih merunduk kini
Sepanjang jalan mengheningkan cinta.

Mari mendekatlah sayang
Aku ingin menyandarkan air mata di pundakmu
Membagi rasa mati yang begitu pucat
Aku ingin peti mati yang wangi dan kedap suara.

Mari mendekatlah sayang
Kita yang dulu tiada kini ada
Bersyukurlah pada Tuhan
Bersyukurlah pada Tuhan.

Mari mendekatlah sayang
Aku ingin sekali bersenandung mesra ditelingamu
Menyanyikan lagu-lagu kesepian
Kosong bilang kosong
Tak berhenti bilang
Padahal tetap kosong
Menyanyikan lagu-lagu Tuhan
Dosa bilang dosa
Tak berhenti bilang
Padahal tetap dosa
Sepertinya aku mampu,
Menyanyikannya setiap pagi untukmu.

Jangan abaikan senyap datang,
Nikmatilah duduk sendiri dalam lamunan
Bertahan, membara dan menangis
Mengenang masa saat kita giat sekali menghitung rintik-rintik hujan
Menunggu masa saat kita kembali saling dekap dalam air mata
Menjadilah jiwaku,
Dan seperti itu selamanya untukku.

Mari mendekatlah sayang,
Sayang…

Sleman, 26 Januari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar