Rabu, 19 Oktober 2011

ALUN-ALUN SELATAN


ALUN-ALUN SELATAN
Oleh: Edo Permadi

 
     Aku hilang dalam keramaian
     Kau dapati mataku kosong memandang
     Dan cepat kau benahi wajahmu
     Padaku,
     Kau balas tertegun.

Untuk kita yang belum saling tatap
Dalam segelas teh hangat
Wajah kita saling bertemu
Seolah masih lugu,
Untuk mengutarakan rindu.

Masing-masing dari kita,
Belajar melukiskan kalimat tanpa suara
Dalam segelas teh hangat
Kita berhasil menyampaikan salam
Seolah masih bocah,
Salam itulah yang kita giring-giring di lapangan
Akrab berkejaran di temaramnya lapangan
Penuh kegembiraan.

Di Alun-alun Selatan
Angin berjalan begitu pelan
Mesra lompat di sela-sela rumput keringatan
Masih bau sisa-sisa hujan
Lampu-lampu hias pun menggigil kedinginan
Di tepi jalan,
Muda-mudi berputar
Semarak melingkari beringin besar:
     Diam-diam aku ingin sekali menyapa,
     Gadis manis yang sedang manja, digendong sepedanya.

II
     Aku mendekatimu
     Kau balas senyumku tanpa malu
     Dan cepat kau benarkan dudukmu
     Padaku,
     Tikar lesehan tak sabar menunggu.

Di Alun-alun Selatan,
Kau bertutur hal demi hal
Aku bisu dan tak menyangkal
Dalam hati kurasakan:
     Sapa sopan dan sejuta toleran,
     Berebut minta disimpan dan dibawa pulang
     Mereka berharap bisa jadi kenangan
     Apakah kaupun demikian?

Bantul, 28 April 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar