ALUN-ALUN SELATAN
Oleh: Edo Permadi
I
Aku hilang dalam keramaian
Kau dapati mataku kosong memandang
Dan cepat kau benahi wajahmu
Padaku,
Kau balas tertegun.
Untuk kita yang belum saling tatap
Dalam segelas teh hangat
Wajah kita saling bertemu
Seolah masih lugu,
Untuk mengutarakan rindu.
Masing-masing dari kita,
Belajar melukiskan kalimat tanpa suara
Dalam segelas teh hangat
Kita berhasil menyampaikan salam
Seolah masih bocah,
Salam itulah yang kita giring-giring di lapangan
Akrab berkejaran di temaramnya lapangan
Penuh kegembiraan.
Di Alun-alun Selatan
Angin berjalan begitu pelan
Mesra lompat di sela-sela rumput keringatan
Masih bau sisa-sisa hujan
Lampu-lampu hias pun menggigil kedinginan
Di tepi jalan,
Muda-mudi berputar
Semarak melingkari beringin besar:
Diam-diam aku ingin sekali menyapa,
Gadis manis yang sedang manja, digendong sepedanya.
II
Aku mendekatimu
Kau balas senyumku tanpa malu
Dan cepat kau benarkan dudukmu
Padaku,
Tikar lesehan tak sabar menunggu.
Di Alun-alun Selatan,
Kau bertutur hal demi hal
Aku bisu dan tak menyangkal
Dalam hati kurasakan:
Sapa sopan dan sejuta toleran,
Berebut minta disimpan dan dibawa pulang
Mereka berharap bisa jadi kenangan
Apakah kaupun demikian?
Bantul, 28 April 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar