Rabu, 19 Oktober 2011

JEMU


JEMU
Oleh: Edo Permadi

Tegakah waktu menyudutkanku?
Sendirian mencelat
Dan jadi lecuh
Di bawah lampu-lampu bisu
Ruyup tubuhku,
Gejayan semakin penuh saja dibunuh
Suara kendaraan-kendaraan yang angkuh.

Aku bertanya manisku,
Mengapa kota penjarakan diriku?
Dalam jemu yang tiada berpintu.

Ruyup tubuhku,
Rela ditelanjangi mata-mata itu.

Yogyakarta, 22 Juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar