HUJAN MUSIM SEMI
Oleh: Edo Permadi
Tidak dengan angin
Gugur daun taman tersapu
Merapat di sudut bangku.
Bertahun-tahun hujan hilang tenggelam
Ditelan siang legam
Di sudut bangku taman,
Terik melengking membuka kalimat
Aku dan dirimu sama menyeka keringat
Tak di langit yang lengang
Kuhirup angin-angin,
Di wajahmu kuredup, pasrah menikmati sejuk.
Setelah dinanti sepenuh hati
Musim semi datang lagi
Menjatuhkan garangnya matahari lapuk
Berganti hujan semalam suntuk
Kupastikan,
Di kamarku, meletup-letup api
Menyelimuti girang diri
Bisakah kau kenali sekali lagi?
Wajah lebamku ini,
Senyum-senyum sendiri
Menahan kebiruan, hujan musim semi.
Yogyakarta, 19 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar