Rabu, 19 Oktober 2011

HARI INI KOTA RIUH LAGI


HARI INI KOTA RIUH LAGI
Oleh: Edo Permadi

Seru-seruan adzan di masjid kampung
Mulai semarak meretaskan renung
Sampai pagi inipun, tempat tidurku
Masih lembab oleh air hujan
Dingin-dingin
Sepi di angin
Aku belum tidur.

Beranjak pagi
Nasi-nasi kemarin masih minta dengan wajah pasi
Minta dinikmati.

Kaki melangkah gontai menagihi hidup layak
Menuju kota yang mulai riuh lagi hari ini.

Kota mulai sesak dengan ambisi
Kota mulai menghardik tajam
Setan berujar:
       "apa tak lesu kau hanya membuat puisi di malam hari?
        dan tidur di muka-muka gang
        disanalah tempat lalu-lalang setan
        yang girang menendang harkat martabat persaudaraan..."

Wajah makin pasrah menagihi hidup layak
Menuju kota yang mulai riuh lagi hari ini.

Kota mulai terbiasa dengan bau-bau haram
Di semua sudut kota
Malaikat berujar:
      "hiduplah dengan kepalsuan,
       kau akan lebih kuat hati
       dan merajalela atas kehidupan..."
Parasnya meneguhkan sebuah teori
Jika berdosapun,
Sudah tidak jadi masalah hari ini.

Yogyakarta, 05 Maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar