DARI BREBES SAMPAI GIWANGAN
Oleh: Edo Permadi
Dalam perjalanan akhir Januari
Seorang sepuh bercanda sambalewa
Berbincang akrab dari Brebes
Telur asin miliknya diberikannya padaku
"ananda wajahmu serupa,
wajahku empat puluh tahun lalu..." ungkapnya.
Sampai juga kita di Giwangan
Ibadah sudah seharian
Terlantar di etalase rumah makan
"Tuhan masih sama,
pemaaf seperti empat puluh tahun lalu..." katanya.
"apakah boleh kuhabiskan telur asin ini pak?"
Kelakarku sembari mengucapkan salam terakhir.
Yogyakarta, 12 Februari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar