Rabu, 19 Oktober 2011

TEROMBANG-AMBING


TEROMBANG-AMBING
Oleh Edo Permadi

I
Ambil penjuru
Yang kuajarkan pada drama yang lalu
Sebagaimana kepala berputar
Mencari tempat melepaskan tegar
Turun naik kiri kanan
Dan ke bawah dibawa bau peti
Bukan bendera putih
Hanya gemetaran, tersirat dikit
Pahit
Terombang-ambing.

Budi beriring-iring di sepanjang selokan
Telinga untunglah tak bisa mendengar
Dan hidung tak bisa membau
Tegar
Layu
Tanpa persembahan.

II
Masih di sepanjang selokan
Mulut-mulut berseributan:
       masih benakmu jualah aku ini
       sejuk yang tak berjumlah pagi
Menimang timang nasib tersayang
Ambillah untukmu
Mataku sayu
Mekar
Senyum tersamar, ditampar-tampar
Hati yang tegar.

Sleman, 11 April 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar