Kamis, 20 Oktober 2011

SEKALI RUPA TERTULIS

SEKALI RUPA TERTULIS
Oleh: Edo Permadi

Sekali rupa tertulis
Kertasku mustahil terhapus
Apalagi putih sediakala?
Kadangkala tanganku dikebat arahnya
Menulis kebaikan ibadah dan teladan perang
Menyeru takbir dan adzan kalah sumbang,
Sekali rupa tertulis
Kertasku tak berhenti menangis.

Keesokan hari,
Aku putuskan berhenti menulis
Kertasku membentak, menyental ingin menujah
Minta ditiduri, tentu dengan puisi.

Hari ini,
Namaku tak lagi benderang di langit
Apalagi indah sediakala?
Segala laku, memangku resah matahari di tubir pintu
Tayub-temayub dipamiti waktu
Aku tidak berdaya.

Tetapi aku tak berhenti menulis, tentu sejuta puisi
Seorang diri.

Bantul, 05 Maret 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar