LEGAP SUNGKAWA
Oleh: Edo Permadi
Untuk kita yang dulu jago
Serius menari di tengah pendopo
Kini mengalir hiruk pikuk, turut serta...
Menjadi terkutuk dan ditendang-tendang dunia.
Sore ini kota semakin sepi
Tak kudengar leduk matahari
Seperti tempo hari
Saat hati masih giat berkelahi
Melawan rasa mati.
Kita yang bisu ini pasrah ditelanjangi gelap
Seperti berhitung langkah dalam legap
Tak ada jumlah pasti
Wajah kadung mudah direpih
Tak beraturan tapi jelas sekali
Jika sebetulnya kita semua takut mati.
Sudut-sudut kotapun menjadi hening diselimuti hujan
Manusia seperti kita hanya gemetaran
Tanpa melawan,
Dalam rinik-rintiknya yang tajam
Manusia seperti kita seperti diterali
Tertatih dan tak berbenah diri.
Untuk kita yang jadi bodoh
Tak kenyang garam, padahal kita compoh.
Bantul, 29 Mei 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar