Rabu, 19 Oktober 2011

TEPI SAMUDERA


TEPI SAMUDERA
Oleh: Edo Permadi

Kemanapun tubuh menjadi anak tiri
Menepi sampai garis samudera
Tiada sempat terlunasi senyum ayahanda
Dunia kadung membuangku
Dalam kalutnya yang tiada kutungu-tunggu
Itu.

                    Biarlah demi darahku
                    Buah-buahan dari desa
                    Membusuk disetubuhi ulat
                    Tak berniat kujual sesampainya di kota.

                    Biarlah kulitku digigit matahari
                    Dan pantai menyungging, sumbing
                    Melihatku seperti benda pusaka
                    Hening di dalam peti mati.

                    Biarlah dari diam
                    Aku menelanjangi panorama
                    Kuhirup nafas panjang
                    Kutiup lautan, mengombak
                    Dipeluk langit, mega mendung.

Kemanapun tubuh menjadi anak tiri
Tertinggal dan disia-siakan
Biarlah,
Aku akan bangun lebih pagi
Mulai hari ini.

Yogyakarta, 19 Juli 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar